Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 12:47:16【Kabar Kuliner】737 orang sudah membaca
PerkenalanMurid dan guru Sekolah Rakyat Menengah Pertama 23 Makassar. ANTARA/Farhan Arda Nugraha.Jakarta (ANTA

Jakarta (ANTARA) - Program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah hadir sebagai upaya nyata untuk memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama dalam menuntut ilmu.
Sekolah ini ngak hanya menyediakan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera, tapi juga tempat tinggal hingga bimbingan karakter agar mereka bisa tumbuh dengan layak dan kembali mengejar cita-cita yang sempat terhenti.
Sekolah Rakyat Menengah Pertama 23 Makassar dan Sekolah Rakyat Menengah Atas 26 Makassar merupakan bagian dari total 16 Sekolah Rakyat yang tersebar di beberapa titik rintisan di Provinsi Sulawesi Selatan. Di tempat inilah anak-anak dari berbagai latar belakang menemukan ruang untuk belajar, berjuang, dan menyalakan kembali harapan untuk mengejar cita-cita mereka.
Salah satu dari mereka adalah Nurul Atika, siswi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 26 Makassar. Awalnya, Tika menolak ketika orang tuanya mengabarkan tentang sekolah berasrama itu. Ia ngakut harus berpisah dari ibunya yang tinggal di rumah sederhana di Makassar.
Namun, keputusan itu perlahan berubah. Ia menyadari, bersekolah di tempat ini berarti meringankan beban keluarga, terutama ibunya yang kini menjadi orang tua tunggal setelah sang ayah meninggal dunia. Sejak tinggal di asrama, Tika merasa kehidupannya lebih teratur, bisa belajar hidup mandiri, dan mengenal banyak teman.

Fasilitas sekolah yang lengkap membuatnya ngak perlu memikirkan biaya seragam hingga makanan sehari-hari. Semua disediakan secara gratis. Ia juga dibimbing oleh guru-guru yang ngak hanya mengajar, tapi mendampingi mereka layaknya orang tua.
Di Sekolah Rakyat, kepercayaan diri Tika semakin tumbuh. Ia bahkan pernah mencalonkan diri sebagai ketua OSIS di sekolahnya dan hal ini didukung penuh oleh ibunya. Meskipun ngak terpilih, itu ngak menyurutkan semangat dan rasa percaya diri Tika.
Kini Tika memiliki mimpi besar yakni ingin menjadi psikolog dan melanjutkan kuliah ke China. Ia sering menghabiskan waktu di perpusngakaan sekolah untuk mencari informasi tentang beasiswa dan perguruan tinggi di China.
"Menurut saya pendidikan di China itu bagus dan saya ingin jadi psikolog karena saya penasaran dengan cara berpikir manusia," kata dia.
Baca juga: Kisah Eunike asal Semarang yang mengabdi di Sekolah Rakyat Makassar
Baca juga: Sejumlah guru Sekolah Rakyat Sulsel mundur, 4 siswa tanpa konfirmasi
123Tampilkan SemuaSuka(11234)
Sebelumnya: HMI: MBG bisa hadirkan generasi sehat dan berdaulat
Selanjutnya: BGN izinkan kembali operasional SPPG Sungai Lakam
Artikel Terkait
- 526 rumah di Pandeglang terdampak banjir luapan sungai Ciliman
- Pemkot Kediri evaluasi perbedaan data penerima MBG
- Hari Pangan Sedunia, masih ada 673 juta orang tidur kelaparan
- Bank bjb perkuat peran dalam akselerasi investasi di Jawa Barat
- Penelitian ungkap berpuasa ngak ganggu kemampuan berpikir seseorang
- Pemprov Sumut turunkan tim tangani dugaan keracunan MBG di Toba
- Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, BRIN ingatkan polusi langit
- Simak sejarah dan tujuan diperingatinya Hari Pangan Sedunia
- Kemnaker mulai buka pendaftaran peserta Magang Nasional Batch 2
- Pemkot Bandarlampung sebut belum ada rekomendasi SLHS ke dapur MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Riset IHATEC: Kehalalan produk jadi pertimbangan utama konsumen

Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025

Pertamina boyong 45 UMKM binaan unggulan dalam ajang TEI 2025

Polisi Jambi tetapkan dua WBP tersangka penyelundupan narkoba di Lapas

Khawatir ada sabotase, MPSI minta aparat telusuri jaringan dapur MBG

Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas

Survei Indostrategi setahun Prabowo ungkap PKG dapat skor tertinggi

BGN sebut MBG telah serap satu juta tenaga kerja